Waha.. Hepi banget abis baca seri terakir Princess Diaries. Beneran ending yang manis dan sesuai untuk Mia yang complicated. Well, spoiler? Yah, gue rasa gue bakal spoiler. Jadi yang belum baca Forever Princess dan ga mo tau endingnya, jangan lanjutin baca tulisan gue.
Forever Princess lebih kalem dari buku-buku Princess Diaries yang kemaren-kemaren. Konfliknya juga ga heboh banget dan cenderung gampang ditebak. Tapi cara menulis Meg Cabot yang simple dan berbobot akan tetap membuatmu bertahan membaca buku ini sampai selesai. Lagian, hey? Seri terakhir? Ini memang wajib banget buat dibaca. Sama wajibnya baca Harry Potter and The Deathly Hallow. Tapi ga ya buat Breaking Down. Twilight saga memang ga mengesankan sama sekali buat gue.
Sepanjang baca Forever Princess gue gatal banget pengen si Mia putus ma J.P. Gue pendukung Michael! Lagian gue mang ngerasa J.P ga oke. Mana bisa gue suka sama cowok yang antusias nonton teater trus dibuat terharu karena ceritanya bahkan menitikan air mata? No. Ternyata J.P memang ga oke dan thanks god dia putus ma Mia yang kembali bersama Michael! Dan Mia akhirnya melepas keperawanannya dengan Michael. Mia juga baikan dengan Lilly yang ternyata ga jahat-jahat amat.
Hemmm... ngomong-ngomong soal Michael, gue beneran jatuh cinta sama karakter ini. Persis seperti cowok yang gue idam-idamkan. Cool, ga banyak omong, ga banyak tingkah, pintar, jago komputer, cuek tapi dari sikapnya kelihatan dia perhatian ke Mia. Nilai plusnya, Michael selalu ketawa kalo nonton teater sama Mia karena katanya itu lucu (padahal lagi adegan dramatis) dan selalu berusaha untuk ke toilet karena bosen. Itulah cowok. Cowok. Kalo ada cowok kaya gitu didunia ini. Ada sih. Tapi ga banyak. Yah, yang tipe kaya gitu patut diperjuangkan.
Setelah Princess Diaries tamat jadi sepi. Ga da yang ditunggu-tunggu lagi kan? Persis kaya waktu Harry Potter tamat. Sepi. Tapi masih ada The Mediator. Masih dari Meg Cabot. Di Indonesia The Mediator baru seri pertama. Tapi ga da cowok kaya Michael disitu. Yang ada hantu abad ke berapa gitu.. Eh, masih ada serial Supernova. Trus lanjutannya wake. Children of the lamp juga. Hahaha.. masih banyak yang ditunggu.
Yah, Princess diaries bakal selalu menjadi karya fenomenal dari Bu Cabot yang akan selalu dikenang. Princess Diaries lumayan banyak ngasih inspirasi buat gue untuk rajin nulis diary, untuk menyalurkan emosi dan kebengongan serta lamunan ke tempat yang tepat. Juga untuk berani beda dan ga segan menyatakan pendapat dan tetap percaya sama diri sendiri. Jangan takut dicaci banyak orang kalo kamu tau apa kamu lakukan itu yang terbaik. Dan yang paling penting, selalu hargai keberadaan teman/sahabat kita karena merekalah yang bikin dunia kita berwarna.
Goodbye Mia. Semoga langgeng dengan Michael. Semoga gue juga bisa menjadi Jurnalis, seperti yang Mia lagi perjuangkan. Bedanya, pendukung Mia banyak. Gue ga ada. Hahahahaa...
Forever Cindy..
P.s : Cindy itu gue...
Monday, 22 February 2010
FOREVER PRINCESS FOREVER HAPPINESS
Labels: book, princess diaries, resensi, review
Posted by Reila Da vinci at 03:45
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
saya pendukungmu, cinduy, selalu..
Post a Comment