Liat foto di atas? He's Kibum!!! Omg, ada apa dengannya? Setelah comeback dia jadi aneh begini. Gw jujur ga suka ma style rambutnya. Panjang trus di belakangin ke telinga, ga hot ah. Mana dia jadi mirip Vannes Wu F4 lagi.
Eh, tapi beneran ga tuh dia bisa main gitar? kalo iya, gw amat bersyukur. Karena cowok kalo ga bisa main gitar bwt gw terasa kurang. Tapi Kibum oppa, apapun yang terjadi padamu, aku akan selalu mendukungmu!! Hwaiting!!!
Thursday, 30 April 2009
Kibum!!!
Labels: kim kibum, super junior
Posted by Reila Da vinci at 22:23 1 comments
Saturday, 25 April 2009
HARRY POTTER AND THE HALF-BLOOD PRINCE
Masih dua bulan lagi. Akh ga sabar! Puas-puasin diri nonton trailernya aja dulu. Gw mo review dikit nih. Gw liat berdasarkan trailernya.
Kising-kising!! Wah, Hermione-Ron, Harry-Ginny.. Gw ikhlas aja koq liat mereka kissing. Tapi apa fansnya Daniel rela? Mengingat Cho Chang kmaren. Tapi ini sama Ginny, jd kayanya ga masalah.
Tom Riddle not handsome!!! Tapi yg versi dewasa gw baru liat sekilas. Gw ngarepnya Christian Coulson lg yg meranin. Tapi dia dah ketuaan. Paling ga yang mukanya mirip Christian deh. Yg licik2 cakep gt.
Kelahi-kelahinya mantep!! Bellatrix ngamuk! Gw pengen adegan meninggalnya Profesor dumbledore bener2 dibikin keren dan menyentuh *kalo perlu bikin nangis*. Ga kaya waktu Sirius dead di film kelima. Ga berkesan.
Lebih lucu dari seri kelima? Ga tw pastinya. Tapi yang gw liat dari trailernya gt.
Plis kali ini jgn kecewakan saya lagi Mr. David Yates!
Labels: Harry Potter, review
Posted by Reila Da vinci at 02:55 0 comments
Friday, 24 April 2009
JANGAN SENANG DULU...
Guys, Uan memang sudah selesai. Tinggal uas ma ujian praktek. It’s okay. Tapi gw belum bisa tidur dengan nyenyak, makan dengan nikmat, boker dengan lancar *loh?*, belum bisa bernafas dengan lega dan merasa benar2 senang sebelum dinyatakan lulus... Gw ga punya feeling apapun! Feeling bakal lulus atau ga lulus. Rasanya ngambang. Yah, gw dah usaha lah. Gw pasrahin semua ma yang diatas.
Ternyata Uan itu ga semenenggangkan yang gw kira. Hari pertama sih mank horror. Pengawasnya juga masih ‘seger’. Mana pelajarannya Bahasa Indonesia lagi. Selama ini banyak yang ngeremehin b.indo, padahal ini pelajaran sulit lo. Gw dan teman2 bis ngerjain ujian b.indo Cuma bs diam merenung. Sulit bgt soalnya! Dan ada yang aneh nih. Baru kali ini sepanjang hidup gw, saat ujian MATEMATIKA, semua wajah tersenyum! Biasanya kita2 tuh kalo ga pucat, pusing, mau muntah! Ini yang ada semua orang pada senyum2. Gw malah sempet mau foto2 dikelas, mendokumentasikan fenomena yang ga biasa ini. Matematika mendadak jadi menyenangkan. Coba tebak kenapa.
Teman2, siapapun, yang baca tulisan ini, gw mohon doanya. Doain gw dan anak2 yang lain juga, supaya kita lulus!!! Amin...
Labels: seize the day, ujian nasional
Posted by Reila Da vinci at 04:36 0 comments
Sunday, 12 April 2009
KEINGINTAHUAN = PEMBUNUH
Benar saudara-saudara, keingintahuan itu bisa menjadi pembunuh, kalo tidak pada tempatnya. Gw, yg dijuluki manusia yang rasa ingin tahunya lebih besar dari pada badan, sering merasakan hal itu. Dan baru-baru ini gara-gara keingintahuan gw yg sering bawa sial itu, gw jadi masuk dalam suatu masalah. Gw awalnya ga sengaja, Cuma pengen tau doang. Just want to know what happen in there. Eh, gw malah jadi terjebak dan terikat. Dan terpaksa melakukan sesuatu yang males gw lakuin. Mana orang2 disitu rese2 lagi! Ga asik!
Nyesel sih rasanya, kenapa gw ngikutin keingintahuan gw mulu. Padahal gw harusnya nahan. Yah, tapi paling enggak gw bisa belajarlah dari kesalahan gw. Dan kalo lo ngalamin hal yang sama dengan gw, dikuasai rasa keingintahuan pada hal yang ga tepat, gw Cuma bisa bilang kita teman! Hehehe... Yang pasti tabah aja sob, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Dan sekarang gw sedang berusaha keluar dari masalah ini.
Labels: seize the day
Posted by Reila Da vinci at 04:45 0 comments
LUNA AFTER MIDNIGHT Chapter 3
Title: LUNA AFTER MIDNIGHT
Author: Reila Nakahara
Pairing: Choi Siwon *Super Junior!!!*
Genre: Romance
This is really really created by me
Aku membeku. Tak menyangka kalau dia masih disini. Apa dia menunggu perubahanku? Sepertinya begitu. Dia agak kaget tapi langsung mengendalikan diri. Dan sekarang dia duduk disampingku. Kami masih bertatapan dan tidak mengeluarkan suara sama sekali. Aku tidak tahu harus berkata apa. Lama, lama sekali kami berdua diam saling memandang dalam kegelapan malam yang sepi. Sampai akhirnya dia bertanya.
“Siapa namamu?”
Aku agak bingung, tapi kujawab saja pertanyaannya. “Luna.”
Dia tampak berpikir. “Nama yang bagus,” Komentarnya tanpa ekspresi. Huh, kenapa dia begitu? Apa karena saking shocknya melihat pohon menjadi manusia dia jadi tak tahu cara berekspresi? Aku tadinya mau mengucapkan terima kasih, tapi tidak jadi.
“Namaku Choi Siwon,” Katanya, masih tanpa ekspresi. Aku agak kaget. Choi Siwon? Jadi itu namanya...
“Namamu juga bagus,” Aku berkomentar agak canggung. Dia diam. Dia ini kenapa sih?
Siwon berdeham. Lalu menatapku dengan tatapan yang menusuk, sampai aku jadi deg-degan. Dia tampan...
“Bisakah kau menjelaskan peristiwa aneh ini? Tentang dirimu,” Tanyanya. Kali ini aku melihat rasa penasaran terpancar dari matanya.
Aku diam. Apa kuceritakan saja padanya? Tapi aku tidak mengenal dia. Siapa tahu dia orang jahat. Siwon sepertinya menyadari keraguanku.
“Aku tidak punya maksud apapun. Aku hanya ingin tahu. Aku tidak mau hal ini terus bergentayangan dalam pikiranku. Aku butuh penjelasan,” Katanya berusaha meyakinkanku. Tentu saja kalau aku jadi dia, aku pasti akan menuntut penjelasan dari perisitwa ganjil ini.
“Baiklah,”Aku menghela nafas. Siwon memusatkan perhatiannya padaku. Kami berdua begitu dekat. Kuharap dia bergeser sedikit.
“Memang yang terjadi padaku itu sulit dipercaya dan tak masuk akal, tapi ini memang terjadi,” Kataku memulai. ”Aku dulu sama sepertimu, aku juga manusia normal. Tapi aku terlalu bodoh dan menyia-nyikan hidupku, hingga jadi seperti ini,” Aku terdiam sejenak. Kenangan masa laluku tergambardengan jelas. Begitu menyakitkan.
Angin malam berhembus, Siwon agak gemetar. Sedangkan aku biasa saja. Mau angin dingin atau panas sama sekali tak ada pengaruhnya untukku. Siwon melepaskan jaketnya.
“Pakai ini,” katanya. Aku tertegun. Dia ini baik sekali. Padahal dia kedinginan, tapi masih memikirkan orang lain juga.
“Tidak usah. Kau saja yang pakai. Lagipula aku tidak merasa kedinginan. Aku tidak bisa merasa kedinginan.”
Siwon tidak yakin.
“Percayalah padaku,” kataku meyakinkannya. Dalam hati aku senang Siwon memperhatikanku.
“Baiklah,” Dia memakai kembali jaketnya.
Hening lagi. Tapi Siwon memecah keheningan.
“Apa yang kau lakukan hingga jadi seperti ini?” Tanyanya setengah berbisik. Apa yang kulakukan? Tentu saja dia akan menanyakan itu. Apa yang aku lakukan adalah hal yang paling bodoh dalam hidupku.
“Aku membunuh diriku sendiri,” Gumamku lirih. Siwon terkejut. Terpancar dari wajahnya. Kami terdiam lagi.
“Tapi aku diberi kesempatan kedua,” Aku memecah kesunyian. Aku juga tidak mau buang-buang waktu. Sekarang sudah hampir jam dua. “Aku membuat perjanjian. Aku memohon untuk menjadi manusia lagi. Dikabulkan, tapi dengan syarat aku harus menjadi pohon selama 20 jam baru setelah tengah malam sampai jam empat pagi aku berubah menjadi manusia. Dan kalau aku tetap bertahan menjadi manusia setelah jam empat, aku akan menghilang. Lenyap dari dunia ini. Dan takkan pernah mendapat kesempatan lagi.” Aku mengakhiri ceritaku.
“Aneh,” Gumam Siwon pelan.
“Memang,” Kataku menimpali. Lagi-lagi kami terdiam. Aku tidak tahu harus bicara apa.
Siwon menatapku, tampak ragu. “ Er, maaf kalau aku menanyakan hal ini. Em, mengapa kau mau hidup lagi didunia ini? Sebagai manusia pohon lagi.”
Dia benar. Bagi orang yang membunuh dirinya sendiri, yang berarti ingin mati dan pergi dari dunia ini, tentu saja keinginan untuk hidup lagi sangatlah aneh. Tapi aku, yah...
“Penyesalan selalu datang terlambat. Aku menyesal. Disaat terakhir aku merasa tak pernah melakukan sesuatu yang berguna. Jadi aku ingin hidup lagi.”
“Apa kau sudah melakukan sesuatu? Yang berguna?”
Rasanya aku mau menangis. Orang ini benar-benar membedah diriku. Dia membuka ketakutanku.
“Maaf, maaf Luna. Aku tidak bermaksud membuatmu sedih dan tertekan,” Ucap Siwon yang tampak menyesali pertanyaannya. Apa wajahku menunjukkan kesedihan? Tapi aku senang, lagi, dia memperhatikanku.
“Tidak apa-apa. Kau menyadarkanku. Semenjak aku menjadi manusia pohon aku tak pernah melakukan apapun. Aku hanya duduk disini, menatap langit gelap dan melamun. Terkadang aku sembunyi kalau ada orang. Aku tak pernah mau pergi jauh dari sini. Aku takut takkan bisa kembali lalu berubah menjadi pohon dan menghilang. Takkan ada kesempatan lagi untukku. Aku terlalu takut,” Dan bingung. Ya, aku bingung dengan kehidupan kedua yang kujalani ini. Tuhan kumohon jangan jatuhkan air mataku.
“Aku mengerti,” Gumam Siwon pelan.
Kami terdiam lagi. Aku agak lega karena menumpahkan sedikit beban dalam hatiku. Ketakutanku. Paling tidak Siwon tidak berkomentar yang aneh-aneh.
“Kau tahu, kau orang pertama yang berbicara denganku,” Kataku sambil menunduk.
“Benarkah? Aku merasa terhormat,” Katanya kedengaran senang. Tapi ekpresinya berubah menjadi heran. “Apa kau tak mengajak bicara orang mabuk lainnya?”
Aku terkejut mendengar pertanyaannya. “Itu, er, aku tak pernah mendekati mereka. Seperti yang kubilang tadi, aku selalu sembunyi. Orang-orang mabuk dan yang lainnya, mereka menyeramkan. Baru kau saja yang...” Aku tak sanggup melanjutkan perkataanku. Apa mukaku memerah? Tidak, ini terlalu melakukan untuk interaksi pertamaku dengan manusia normal. Aku memalingkan wajah dan menunduk. Terlalu memalukan.
“Aku takkan bertanya kenapa,” Kata Siwon terdengar geli. “Aku yakin sesuatu dari diriku menarikmu untuk mendekatiku.”
Wah, dia narsis...
“Sudahlah aku senang bisa bertemu denganmu. Aku bisa tau kejadian yang luar biasa ini. Kalau tidak lihat sendiri, aku takkan percaya.”
Dia senang bertemu denganku. Aku pun begitu. Rasanya baru pertama kali ini aku merasa senang. Baik dikehidupanku yang sebelumnya sampai sekarang, aku sulit merasa senang. Aku bersyukur menolongnya waktu itu.
“Mmm, Luna?” Panggil Siwon.
“Ada apa?” Tanyaku ingin tau. Sepertinya dia ingin bertanya lagi.
“Waktu kita bertemu kemarin, kau ingat pembicaraan kita? Kau ingat kau berkata aku tak boleh lari? Dan aku bertanya bagaimana caranya. Tapi kau tak menjawab dan malah berubah hingga membuatku shock. Nah, sekaranglah saatnya kau memberi tahu, bagaimana caranya agar kita tidak lari dari masalah? Tolonglah,” Siwon memandang ke arah jam taman dengan agak khawatir. Satu setengah jam lagi aku akan berubah.
“Memangnya apa masalahmu? Coba kau ceritakan dulu,” Kataku prihatin. Jadi dia masih memikirkan percakapan kami kemarin ya? Apa masalahnya memang berat?
Ekspresi wajah siwon merubah suram. “Ayahku masalahku,” Lalu dia terdiam. Aku menebak kalau mereka tidak akur.
“Semenjak Ibu meninggal, ayah berubah. Dia terus mengaturku. Dia merasa berkuasa atas diriku. Menyuruhku melakukan ini itu semua yang dia mau. Tujuannya untuk mempersiapkanku menjadi pemimpin perusahaannya kelak,” Siwon berhenti sebentar. Dia terlihat sedih. Aku jadi semakin prihatin. “Kalau aku melawan, dia akan menekan dan mengintimadiku. Dia punya banyak cara untuk itu. Dan aku selalu berhasil merasa tertekan dan terintimidasi olenya. Jadi karena aku lelah melawannya, aku ikuti saja apa maunya. Walau terkadang aku benar-benar ingin memberontak, tapi aku selalu menyerah duluan,” Dia tertawa, tawa tanpa keriangan sama sekali. “Jadi aku lari saja, hanya itu yang bisa kulakukan.”
Aku menimbang-nimbang apa yang akan kuucapkan. “Apa kau, takut pada ayahmu?” Tanyaku sambil berbisik. Aku yakin itu yang dia rasakan. Dia bisa saja melawan, aku yakin. Tapi ada sesuatu yang menghalanginya. Ketakutannya.
Siwon menatapku tajam. Ukh, aku langsung menyesal mengatakan hal tadi. Tapi pandangannya berubah menjadi sedih.
“Kau benar. Aku memang takut padanya. Dia sering berkata bahwa tanpanya aku bukan apa-apa. Tanpa hartanya, aku tidak bisa merasakan kenyamanan dalam hidupku. Dia benar. Jadi dia merasa berhak atas takdirku,” Siwon mencengkram rambutnya.
“Apa kau bisa mencoba dan menghadapi hidup tanpa kenyamaan itu?”
Siwon berpaling menatapku. “Aku tak tahu,” Jawabnya dramatis.
Aku tersenyum. “Seandainya kau mau mencoba, kau pasti bisa keluar dari masalahmu. Keluar dari cengkraman ayahmu. Dengar Siwon, dunia tak sesulit yang kau bayangkan. Aku sering merasakan kerasnya jalanan. Memang tidak nyaman, tapi kau bisa merasakan kebebasan dan menentukan sendiri takdirmu. Kau hanya perlu berusaha dan bertahan, jangan pernah menyerah.”
“Seperti apa hidupmu dulu,” Tanya Siwon.
Aku memandang ke atas. “Segelap langit diatas. Kelam dan sulit,” Aku menghela nafas. “Bodohnya, aku selalu lari. Seandainya dulu aku mau menghadapi masalahku.. Yah, tapi itu sudah berlalu.”
Dan lagi-lagi kami terdiam. Aku melirik Siwon diam-diam. Dia tampak merenung, berpikir. aku tak mau mengganggunya. Tuhan, apa maksudmu membawa dia kedalam kehidupanku? Apa akhirnya aku melakukan sesuatu yang berguna? Memberinya nasihat? Apa itu bisa dibilang berguna? Aku tak tahu...
Kami masih diam membisu. Yang terdengar hanya suara hembusan angin yang bertiup. Langit masih gelap dan aku langsung tersentak. Sudah jam setengah empat. Waktu berjalan dengan cepat.
“Er, Siwon,” Panggilku hati-hati, takut mengganggunya.
Dia menoleh.
“Sudah setengah empat. Sebentar lagi aku akan kembali menjadi pohon. Sebaiknya kau pulang, sudah subuh begini.”
Siwon tersenyum. “Aku pulang. Harus ada yang diselesaikan. Terima kasih, Luna,” Dia berdiri, aku juga ikut berdiri.
“Hati-hati ya.”
Siwon beranjak pergi. Akhirnya, dia pergi juga. Kenapa tiba-tiba perasaanku menjadi sedih.
“Besok aku akan kembali lagi,” Katanya. Dia akan kembali kesini?
karena terlalu senang, aku hanya bisa tersenyum.
“Aku pergi, sampai ketemu besok,” Dan Siwon pergi. Aku menatap kepergiannya sampai dia tak terlihat lagi. Aku benar-benar berharap dia akan datang. Dia membawa kebahagian dalam hari-hariku yang sunyi.
***
To be continue
Idem. No comment. Seminggu lagi mau Uan. Doain gw.
Labels: choi siwon, Fanfic, super junior
Posted by Reila Da vinci at 04:36 0 comments
Monday, 6 April 2009
IS IT IMPORTANT?
Kalo gw ngelempar barang, digetok nyokap
Bermuka cemberut, menjadi cepat tua
Menggerutu ga jelas, disangka orang gila
Teriak marah-marah, kasian tenggorokan gw
Nyumpah-nyumpahin dia, ntar gw jelek dimata Tuhan
So?
Ya udahlah. Dia orangnya emang gitu. Rese. Cape-capein diri aja mikirin dia. Biarin aja dia gitu, sampai insyaf sendiri. Lagian gw masih punya banyak hal yg lebih penting untuk dijalani dan dipikirkan.
Labels: seize the day
Posted by Reila Da vinci at 05:04 3 comments
MUSIC MAGIC
Musik punya kekuatan magis. Ini sudah terbukti sama gw. Gw yang sedang mengalami ‘goncangan jiwa’, ego merajalela, pokoknya perasaan yang parah2 deh, akhirnya iseng denger lagu *karena ga tw lagi apa yg harus dilakukan*. Efeknya gw langsung berpikir, this is ‘world’ with many problems inside. I don’t need to be skeptic. Just through my days with smile in my faces. Life goes on...
Ini playlist lagu yang bisa bikin gw tenang..
1. The Beatles – Here, There, and Everywhere
2. The Beatles – Strawberry Field Forever
3. The Corrs – Laugh Erin Shore
4. The Corrs – The Long and winding Road (Gw pilih versi The Corrs)
5. The Corrs – Runaway
6. Green Day – Good Riddance (Time Of Your Life)
7. Adithia Sofyan – Deadly Strom Lighting Thunder
8. Adithia Sofyan – Adelaide Sky
9. Adithia Sofyan – Invisible
10. Imogen Heap – Goodnight and Go
11. L’arc -en-Ciel – Blurry Eyes (Acoustic Guitar Version)
12. L’arc-en-Ciel - Caress of Venus (Acoustic Guitar Version)
Masih banyak lagi sih, tapi ga jauh-jauh juga dari lagu2 diatas. Memang liriknya ada yg ga nyambung sama masalah gw, tapi musiknya! Musiknya begitu menenangkan gw. Lagu2 diatas gw namain lagu2 sore. Sore itu indah, segar, damai... Ya kaya gitu deh lagu2 ini menurut gw. Mendamaikan. Memang ga da yang bisa ngalahin music!
Labels: music, seize the day
Posted by Reila Da vinci at 04:49 0 comments
Saturday, 4 April 2009
CHOI SIWON *OR SHIWON?*
Birth name: Choi Siwon
Nick name: Simba, Horse, Bodyguard, Gentleman, The Lord’s no.1 fan
Chinese name: Shi Yuan
Kanton name: Chi Yuan
English name: Andrew Choi
Birthday: February, 10th 1987
Blood type: B
Height/weight: 190/67
Fave colour: Black, white
Fave food: Chinese, Korean, Japan, Western
Fave movie: All type
Interest: Playing drum, Taekwondo, Chinese, singing, acting, dancing
Siwon merupakan anggota Boyband popular Korea, Super Junior. Terlahir dari keluarga kaya, Siwon ‘ditemukan’ pencari bakat digerbang sekolahnya. Sebenarnya sih ortu Siwon ga setuju dia terjun kedunia entertainment. Walaupun pada akhirnya direstui juga, Ayah Siwon berkata bahwa dia ga bakal ngasih apa-apa untuk Siwon. Ayah mertua gw emang galak :P. Trus Siwon pindah ke asrama dan mengikuti pelatihan. Debut pertamanya (2003) adalah jadi model video klipnya Dana, member The Grace, waktu masih jadi penyanyi solo. Tahun 2004 dia sempat di drama KBS, Precious Family.
Awal tahun 2005, Siwon bergabung dengan O.V.E.R (Obey the Voice for Each Rhythm) yang kemudian berubah menjadi super Junior 05 dan berubah lagi menjadi Super Junior sampai sekarang. Tahun 2006 Siwon tampil didrama KBS, 18vs29 dan Mini drama Spring Waltz, walau bukan sebagai pemeran utama. Di tahun yang sama, Siwon juga main Film bareng Andy Lau lo! Judulnya A Battle of Wits. Film epic koloborasi 3 negara, China, Korea dan Jepang. Keren!
Siwon yang berada dihongkong untuk promosi film A battle Of Wits, sempat menggelar acara jumpa fans yang dihadiri ratusan fansnya. Siwon lalu membuat games. Gamesnya adalah menebak nomor hp fansnya yang sudah diacak dan stelah dapat, Siwon langsung menelpon nomor tsb. Sudah bisa ditebak, fans yang mendapat telpon dari Siwon terdiam tanpa kata saking kagetnya. Bahkan ada yang nangis2 heboh segala. Lucunya nih, Siwon yang awalnya berniat memeluk sambil menggendong salah satu fans yang beruntung mengurungkan niatnya dan mengalihkan ke fans lain. kenapa coba? Gara2 si cewek itu pake rok pendek! Siwon juga bilang kalo mau dapat pelukannya, fans harus pake celana panjang waktu datang ke acar jumpa fansnya. Er, biasanya cowok tuh suka yah ma yg seksi2 gitu. Tapi Siwon tuh anak alim! Kriteria cewek dia aja harus cewek Kristen. Dan gw bukan Kristen! Akh! Eh, tapi Siwon suka lo sama cewek yang rambutnya bergelombang. Denger2 Siwon belum berniat punya pacar karena pengen konsen dulu sama pekerjaannya. Yah, kalo dia punya pacar sekarang juga dia bakal bilang ga punya. Maklum, pacar dia ntar hidupnya ga bakal selamat dari fans2nya. Fans2 korea gitu, pada brutal semua.
Selain alim, Siwon juga rada jaim. Tingkahnya ini selalu bikin hyung-hyungnya disuju gemas ingin menghancurkan imej gentlenya. Di acara Explor human body, Kang In memintanya untuk menarikan octopus dance alias tarian gurita yang ditarikan Siwon dengan malu2. Ga puas dengan itu, Kang In bahkan meminta ijin pada produser acara itu untuk memperbolehkan dirinya mempeloroti celana Siwon, seperti yang sering dia lakukan kepada yang lain *Especially Eunhyuk!*. Pada akhirnya Kibumlah yang berhasil mempeloroti celana Siwon! Siwon hanya bisa tertawa. Siwon punya kebiasaan unik. Saat dia bicara selalu disertai dengan gesture. Ini sering membuatnya diejek oleh member suju yang lain.
Bahasa inggris cowok yang masih kuliah di Inha University ini termasuk bagus *Kibum juga* diantara yg lain. Di MTV Asia 2008 kemaren dia kebagian pidato bahasa inggris. Walau logat koreanya masih ngikut. Dia juga bisa bahasa mandarin. Selain jago main drum, Siwon juga bisa main piano. And I wish! Gitar juga. Tapi gw ga tw dia bisa ato kaga. Tapi ada nih gambar dia lagi main gitar.
Siwon adalah orang pertama yg gw suka disuju. Walau sekarang gw bingung milih dia atau Kibum! Sama2 cakep soalnya. Hehehe.. Kalau soal cool Kibum menang, tapi kalo charming, Siwon!
Labels: choi siwon, super junior
Posted by Reila Da vinci at 02:24 3 comments
Thursday, 2 April 2009
Fiuh...
Finnaly, try out is over. Tapi masi ada Uan dan uas. Still fighting!!! Dan gw bsa menulis kembali dengan santai. Melanjutkan kembali fanfic2 yg blun kelar. fiuh..
Labels: seize the day
Posted by Reila Da vinci at 23:20 0 comments
ARRRGGGHHHH!!!
SATURATED
Baru sadar bahwa
Aku jenuh
Ingin rasanya berlari
Jauh
Terus berjalan ditempat yang sama
Terus berbicara dengan mereka saja
Aku jenuh
Ingin menghindarimu
Kalian membuatku sakit
Sangat jenuh
JALANG
Apa kamu punya hak untuk membenciku?
Menatapku sinis
Menggangapku tak berguna
Kau lakukan itu dibelakangku…
Jalang
Aku juga muak
Aku lelah
Berbuat baik membuatku terhina
Hanya tawa nerakamu yg kuterima
Dengar jalang
Aku marah
Aku lelah
Berhentilah memperlakukanku seperti sampah
Kita sama-sama punya salah
Labels: poems
Posted by Reila Da vinci at 04:05 1 comments