Friday, 7 November 2008

SHUNKASHUUTOU part 2

Author: Reila Arashi

Title: Shunkashuutou

“Coba lihat,” Hiroto memperlihatkan selebaran berwarna coklat yang agak kusut.

Saga, Tora, Shou, dan Nao berkonsentrasi untuk membacanya.

“Kita harus ikut!” Celetuk Shou.

“Tentu saja, ini adalah event BESAR! Festival band sekolah,” Seru Hiroto bersemangat.

“Baiklah! Kalau begitu mulai sekarang kita harus sering berlatih. Jangan sampai membuat malu band kita yang sedang naik daun ini,” kata Tora.

“YOSH!!!”

“Ngomong-ngomong kalau jam-jam sekarang Onpu studio memberi diskon 50% lho,” Gumam Saga yang mengantuk.

“Benarkah?!”

Yap.”

“kalau begitu kita kesana sekarang. Latihan!” kata Hiroto sambil berdiri. Begitu juga yang lain, kecuali Nao.

“Tunggu dulu,” Sergah Nao.

Ada apa Nao?” Tanya Shou heran.

“Pergi sekarang berarti kita bolos?”

“Benar sekali,” Jawab Hiroto tampak tak perduli.

“Tidak. Aku tidak mau membolos. Lagipula pelajaran pertama belum dimulai,” Tolak Nao galak.

Hiroto tampak sebal. “Kau ini! Membolos sekali ini saja kenapa sih?”

“Huh! Bolos sekali bisa mempengaruhi nilaiku,” Nao tak mau kalah.

Hiroto juga tak mau kalah dan bersiap membalas kata-kata Nao. Namun Tora langsung memotong. “Berisik! Kita ‘izin’ saja. Bilang saja mau pergi ke acara pernikahan tante Saga. Bagaimana?”

Saga menatap sinis Tora. “Tanteku?”

“Kau pikir sensei mau menerima alasan seperti itu? Dan mempercayai kita? Terutama kalian yang imejnya sudah terlanjur buruk dimata sensei?” Tanya Nao kesal.

“Jangan bicara begitu Nao. Yah kalau soal itu sih, kita minta tolong pada dia saja,” kata Tora tersenyum.

***

Pelajaran pertama sudah mau dimulai, tapi Alice Nine tidak terlihat. Mereka dimana ya? Saga mana ya?

Apa mereka mau membolos?

“Hey,” panggil seseorang. Aku berbalik. Rupanya Tora. Dibelakangnya berdiri Alice Nine yg lain. Kenapa Nao bermuka kusut begitu?

Ada apa?” Tanyaku heran. Tumben mereka ada urusan denganku.

“Kami mau minta tolong. Ehm, kami mau izin pergi ke pernikahan tante Saga. Tolong katakan itu pada sensei ya,” Pinta Tora.

“Kenapa harus aku yang mengatakannya?” Tanyaku lagi. Kumohon Saga jangan pandangi aku terus…

“Yah, kau kan ketua kelas. Lagipula kalau kami yang bilang, sensei tidak akan percaya. Tolonglah kami ketua kelas,” Tora memohon dengan pandangan memelas. Aku jadi tidak tega…

“Baiklah,” Kataku akhirnya. Mereka bersorak senang.

“Kau baik sekali!”

“Ayo pergi! Nanti sensei datang.”

“Shou mau kemana?” Tanya seorang gadis. Dia Hotaru, anak kelas 2A. Pacar Shou. Mereka sering bertengkar. Tapi mesra sekali. Perpaduan yang aneh.

Shou tampak kaget. “Anu, aku mau ke pernikahan tante Saga.”

“Apa kau akan kembali untuk makan siang?” Tanya Hotaru khawatir.

“Tidak. Aku tidak akan kembali sampai jam sekolah berakhir. Aku kembali besok. Waktu sekolah mulai lagi,” jawab Shou ketar ketir.

Hotaru medadak jadi kesal. “Padahal aku sudah membuat makan siang untuk kau! Shou jahat!” Hotaru berlari keluar. Shou berteriak memanggilnya.

“Hota! Dengar dulu penjelasanku! Kau jangan marah dulu!”

“Hey Hotaru san! Makan siangnya buatku saja!” seru Hiroto dan langsung mendapat jitakan oleh Shou.

“Dia marah lagi,” Kata Shou bingung.

“Sudahlah, nanti juga baik lagi. Ayo pergi,” Ajak Tora. Shou menurut dan mengambil tasnya dengan tidak bersemangat.

Mereka pergi. Mataku terus mengikuti mereka, lebih tepatnya Saga, sampai menghilang dari pintu. Dan… Saga mendadak menatapku balik. Aku langsung menunduk! Ya tuhan! Setelah beberapa menit, aku memberanikan diri untuk mengangkat wajahku. Mereka sudah tidak ada.

***

Keeseokan harinya disekolah,

“Hota, kau jangan marah lagi ya? Aku kemarin memang harus benar-benar pergi. Kau harus mengerti,” bujuk Shou dengan pandangan mata yang amat sangat menyesal. Hotaru luluh. Tapi tak mengatakan apa-apa.

“Hota, katakanlah sesuatu! Jangan membuatku semakin merasa bersalah,”

“Aku sudah membuat makan siang. Kau harus memakannya,” Kata Hotaru dengan muka memerah. Shou senang sekali.

“Tentu saja!”

Tampaknya mereka sudah berbaikan. Baguslah. Aku memandang berkeliling. Saga sedang melamun. Apa yang sedang dipikirkannya ya? Yah Saga, kau benar-benar tampan. WHOA! Lagi-lagi aku tertangkap basah oleh Saga. Dia menatapku balik. Aku langsung memalingkan wajah ke arah Hiroto yang sedang makan dengan lahap.

“Kenapa memandangiku? Kau mau?” Hiroto menawariku makan. Aku menggeleng. Aku jadi sangat tegang. Apa Saga masih melihatiku? Akh! aku ini bodoh. Bisa ketahuan begitu.

“Ehm,” Sensei mendadak masuk kekelas. Kelas mendadak menjadi hening.

“Murai Naoyuki , Kohara Kazamasa, Sakamoto Takashi, Amano Shinji, Ogata Hiroto, kalian berlima harap ke kantor guru sekarang. Ada yang ingin kubicarakan dengan kalian,” perintah sensei dingin. Alice Nine…

***

TO BE CONTINUE

Akhirnya jadi juga part 2! Setelah sibuk dan otak buntu, akhirnya! Yah, sorry bagi yang membaca ini pic. Gomen, kalo jelek. Dibikin ditengah pressure-pressure ma banyak hal deh yg menyita waktu. Part 3 nyusul. Gw juga males bikin panjang- panjang. Gw cepet2 supaya tamat.

0 comments: