Saturday, 29 November 2008

2O CENTURY BOYS

20 th century boys Pictures, Images and Photos


Sekarang gw lagi asik baca komik 20 century boys. Gw tau komik ini gara2 baca profilenya shou Alice nine. Dia bilang dia suka baca ni komik. Gw tertarik. Kebetulan gw juga lagi suka baca komik cowok.

Komik ini, KEREN! Pertama baca gw langsung diperkenalkan dengan banyak tokoh. Agak pusing juga sih ngingat segitu banyak tokoh. Waktu baca aja gw kadang suka balik ke halaman pengenalan tokoh. Ceritanya sih tentang kenji and the gank yang punya khayalan tinggi waktu kecil. Mereka bikin scenario kehancuran dunia dan bagaimana cara mereka menyelamatkan dunia dimarkas mereka yang berada dikebun jagung.

Beberapa tahun kemudian, saat semua tokoh gede, scenario yang mereka rencanakan menjadi kenyataan. Kenji awalnya ga nyadar, sampai kematian Donkey, sahabat masa kecilnya, yang terasa janggal menyadarkannya. Setelah menyelidiki dengan susah payah, Kenji mengetahui bahwa dalang dibalik kejadian-kejadian yang terjadi itu adalah ‘sahabat’, tokoh misterius pemimpin sekte agama baru. Tapi ga ada yang percaya kalo hal-hal yang terjadi itu adalah scenario yang dibikin kenji and the gank waktu kecil, karena semua orang sudah terpengaruh sahabat yang pintar menarik simpati. Hanya teman-teman masa kecil kenji yang ikut membuat dan membaca scenario itu yang percaya.

Dimulailah petualangan kenji untuk menghentikan sahabat yang akan menghancurkan dunia pada akhir tahun 2000 dengan menggunakan robot seperti yang ada diskenario. Kenji mengumpulkan teman-temannya untuk berjuang bersama. Mereka berhasil menghentikan robot itu, tapi keadaan diputar balikan oleh sahabat. Sepak terjang kenji dkk terhenti. Tapi Kanna, keponakan Kenji yang memiliki kekuatan Esp, tidak menyerah dan terus melanjutkan perjuangan sang paman.

Urusawa Naoki mengemas cerita ini dengan ga ngebosenin. Padahal cerita bolak-balik kemasa depan, masa sekarang, dan masa lalu. Gw selalu kagum dengan orang yang cerdas dan berpengetahuan luas, tapi ga ditunjukin secara langsung. Contohnya ya kaya Naoki sensei. Dia memperlihatkan kecerdasan dan pengetahuan music rocknya yang luas lewat komik ini. Sama kaya Sir Arthur Conan Doyle yang meperlihatkan kejeniusannya yang maha dasyat lewat novel favorit gw, Sherlock Holmes.

Tapi komik yang diilhami dari judul lagu Trex ini punya kelemahan yang sedikit membuat gw kecewa. Endingnya!!! Gw kurang puas ma endingnya. Memang sih endingnnya menyenangkan. Tapi rasanya ada yang kurang. Kanna ga ketemu ma sang ibu. Kenji juga ga ketemu ma kakaknya. Gw mau itu diceritain. trus, cerita yang paling akhir tuh maksudnya apa? Kenji kecil dan kenji dewasa koq bs ktemu?? Yah…

Setelah gw telaah *sok professor*, 20 century boys adalah komik terbaik yang pernah gw baca. Melebihi Naruto *yaeyalah!*. Komik ini ngasih gw banyak pelajaran yang bisa gw terapkan dalam hidup gw yang ngebosenin ini. Gw jadi semakin cinta ma music. Gw juga jadi sadar kalau menjalani hidup itu ga usah maksa. Jalani aja apa adanya, tapi tetap berjuang untuk menjadi lebih baik dan ga pernah mengucapkan kata menyerah. Teman juga adalah hal yang paling penting didunia ini.

Fyi, ni manga dah difilmin. Baru keluar taun ini lo. Gw pngen nonton...

Saturday, 22 November 2008

kakashi...

mati...

tak bisa dipercaya...

TALK WITH HIM

Is there a chance to me?

To talk with him

Even for a while

I don’t care

I just wanna see his face

And hear his voice

Once again

Monday, 17 November 2008

Spray can...

For the first time, Graffiti event in our beloved school!!! Yeah!!!

mantep bro!!! Tapi masih banyak yang cemen. Ga brani langsung tembak. ya ade2 kelas itu. biarkan saja mereka. Gw jadi fotografer dadakan.

Tapi ada yang kurang. ga ada musik yang terdengar!!! Panitia payah neh. kalo ada musik, lebih ada spirit lah...

Foto-fotonya belum bisa gw pajang. ntar nysul,,, tapi ga keren2 amat seh. trus banyak yg blum slese. nyambung besok. yang paling meyakinkan kayaknya punya si trio cabul deh. kalo graffiti aja serius, giliran plajaran minggat... sama satu punya si anak kelas 11 yang nyeblin tuh. ga usah disebut namanya. bisa ngerusak blog gw. yah, graffitinya mantep juga.

yang paling payah adalah tidak ikutnya gw menjadi peserta. yah, gw masih cemen. bisanya cuma main sketsa dikertas pake pensil ma spidol. terjun langsung ke tembok? nyali gw kurang besar. tapi gapapa. gw cukup puas ikut nyemprotin punya temen gw.

The best dari smuanya,, dia ikut graffiti juga. Gokil juga orangnya yah...

SHUNKASHUUTOU part 3

Author: Reila Arashi

Title: Shunkashuutou

Saga, Tora, Hiroto, dan Nao menunggu di luar ruang guru dengan agak bingung dan kesal. Tampaknya mereka akan dimarahi sensei lagi. Nao yang kelihatan paling kesal.

Didalam, Shou sedang dimarahi.

“Mau jadi apa kau kalau begini terus?! kau ini suka melamun dan benar-benar malas. aku tau kalian kemarin itu sebenarnya bolos, walau si ketua kelas bersikeras kali ada urusan,” Sensei berceramah.

Shou malah tampak melamun.

Sensei menggelengkan kepalanya.

Shou ikut-ikutan menggelengkan kepalanya juga.

Giliran saga.

“Sakamoto, apa kau tau aku mengajar pelajaran apa dikelas?” Tanya Sensei pada Saga yang lagi-lagi tampak mengantuk.

Saga terdiam. Ngajar apa sih dia? Er, rasanya aku pernah dengar dia menyebut-nyebut tentang alat reproduksi, pikir Saga bingung.

Sensei menatap Saga dengan pasrah. “Tentu saja kau bingung. Kau selalu tidur setiap jam pelajaran. Mau jadi apa kau ini! Ya ampun.”

Saga menutup mukanya. Tak ingin ketahuan sedang menguap.

Nao.

“Murai, kau juara kelas dan murid berprestasi. Tapi kenapa kau ikut-ikutan bolos dengan anak-anak pemalas itu? Kau membuatku kecewa. Jangan kau ulangi lagi perbuatanmu ini. Ingat itu,” Perintah Sensei Tegas.

“Baik Sensei.”

Dan Tora.

“Kau otak mesum! Berkali-kali aku menangkap basah kau membaca majalah yang tidak benar. Itu hanya akan menghancurkan masa depanmu.”

“Ya, sensei,” Tora berusaha bersikap ramah.

“Apa itu yang ada dikantung bajumu?” tanpa menunggu jawaban dari Tora, sensei langsung mengambil barang yang ada dikantung baju Tora. Ternyata Rokok.

“Sudah kuduga,” Sensei melempar Rokok itu ketempat sampah.

Tora menyesal sudah bersikap ramah.

Terakhir, Hiroto.

“Makan, makan, makan saja kerjaanmu! Apa kau pernah membuka buku pelajaranmu?!” bentak sensei. Hiroto yang memang sedang kesal balas membentak.

“Berisik! Aku bosan tau!” Hiroto ngeloyor pergi dan membanting pintu.

Sensei benar-benar lelah.

***

Mereka pasti dimarahi. Aku sudah menyakinkan sensei kalau mereka memang benar-benar pergi ke pernikahan tante Saga. Tapi sensei tidak mempercayaiku. Reputasi mereka yang jeleklah yang membuat sensei begitu. Padahal disitukan ada Nao.

Tanpa kusadari jam istirahat ini aku berkeliaran terus disekitar ruang guru. Sampai Saga lewat…

“Sakamoto,” Panggilku nekat. Apa yang sudah kulakukan???!!

“Ng?” Saga berhenti dan memandangku dengan bingung.

“Er, kalian dimarahi sensei gara-gara yang kemaren ya?” Tanyaku. Pergilah wahai kegugupan…

“Begitulah,” Jawabnya singkat.

“Ah, gomen. Padahal aku sudah berusaha menyakinkan sensei. Tapi dia tidak percaya. Gomen,” kataku merasa bersalah sambil membungkukan badan dengan ketegangan yang kusembunyikan mati-matian.

Saga agak kaget. “Sudahlah, kami ini memang selalu menjadi sasaran sensei, kok.”

“Begitu, ya?” Aku merasa agak lega.

Saga tersenyum. Tersenyum dengan manis. Tersenyum untukku.

Aku mematung dan membalas senyumannya dengan senyumku yang kurasa kacau. Dia lalu pergi. Sepertinya ke atap.

Sedangkan aku masih berdiri disini.

“Hey, apa kau melihat Shou?” Tanya seseorang membuatku tersadar. Aku berbalik.

Hotaru rupanya.

“Sepertinya di atap,” Jawabku masih terpengaruh dengan kejadian tadi. Aku masih sulit kembali ke alam nyata.

“Kau kenapa?” Tanya Hotaru heran.

“Tidak apa-apa,” Aku langsung kabur.

“Tadi kulihat dia berbicara dengan Saga,” Gumam Hotaru curiga.

***

Di atap, anak-anak Alice Nine tidak nge-band seperti biasa. Hanya duduk-duduk santai. Mereka tampak kehilangan mood.

Nao sedang serius membaca buku panduan menghadapi ujian kelulusan. Dia memandang Tora yang menekan headset ke telinganya.

“Baca ini,” Nao menyodorkan buku itu ke Tora. Baru melihat sampul depannya saja Tora langsung terkulai lemas. Shou mengambil buku itu dan melihat-lihat isinya dengan malas. Lalu dia memberikan buku itu ke Saga. Tanpa rasa ketertarikan sedikitpun, dia menyodorkannya ke Hiroto dan langsung dilepar jauh-jauh oleh Hiroto.

“Payah,” Gumam Nao.

***

Ujian sebentar lagi. Festival band juga sebentar lagi. Alice Nine, kecuali Nao lebih sibuk memikirkan festival band. Nao tampaknya mengutamakan ujian, namun tak pernah ketinggalan latihan.

Alice Nine, kalau mataku tidak salah, sedikit agak tempramen dan lebih malas daripada biasanya. Suasana yang sungguh tidak menyenangkan. Saga juga lebih cuek daripada biasanya. Dia juga sering menghilang dari kelas. Kalau tidak ada dia, rasanya ada yang kurang…

Suasana yang tidak nyaman begini membuat firasatku tidak enak. Aku mencium bau masalah…

***

to be continue

Friday, 14 November 2008

Mendadak gila…

Apa lo adalah tipe orang yang kalo lagi naksir orang dan orang itu ada didepan lo terus lo bakal bertingkah aneh tanpa lo sadari? Gw gitu…

Kejadian ini masih fresh. Skul gw kan bertingkat. Kelas gw dibawah sih. Kebetulan gw lagi ada urusan diatas. Dan waktu gw diatas, gw ngeliat dia lagi duduk nyantai di bawah. Kumat deh gw. Tanpa gw sadari dan kendalikan, tiba-tiba gw udah belagak kayak Rose yang lagi diajarin “ngeludah” ma Jack. Taukan? Salah satu adegan di Titanic. Gw lagi ngemut permen juga. Gw berusaha meludahkan ludah sejauh mungkin! Weird. Sampe permen yang ada dimulut gw keluar dan meluncur kebawah. Gw terdiam dan termundur beberapa langkah. Gw ngintip kearah dia.

Dia ngeliat gw. Mati…

Bisa-bisa dia jijik ama gw…

Trus cerita kedua. Ini terjadi waktu gw kelas 11. Pengalaman dengan kak teroris. Kalau mau ke toilet, biasanya lewat depan kelasnya kak teroris. Gw mau ke toilet. Lewat depan kelas dia donk. Gw ditemenin ma temen gw. Sebut saja dia pohon jati. Kak teroris ada di depan kelasnya, lagi duduk sambil ngobrol ma temennya. Gw kumat. Entah karena tegang, deg-degan, canggung, malu, takut, senang, ato gw emank gila dari sononya, tiba-tiba gw melepas pegangan pada teh kotak yang lagi gw minum. Gw berusaha menahan teh kotak itu supaya ga jatoh ampe gw nyampe toilet. Gw tahan pake bibir. Kak teroris kayaknya merasa aneh dengan gw. Gw juga merasa aneh dengan diri gw, kenapa gw melakukan hal aneh kayak gitu? Teh kotaknya jatuh.

Pas di depan dia…

Gw shock

Merasa bego

Bego bgt!!! Ya teh kotak itu pasti bakal jatohlah. Isinya juga masih banyak. Jadi susah kalo Cuma bibir yang nahan. Dengan muka yang kayaknya memerah dan malu setengah mampus gw memungut teh kotak itu sambil nyumpah2 pula!! Fuck! Shit! SIALAN!

Ya Allah! Udah jatohin teh kotak dengan sukses nyumpah2 lagi! Di depan dia lagi! Gosh! Gw ga tau kenapa mulut gw mengeluarkan kata2 kasar itu. Ga sengaja. Ga nyadar!

Da dia semakin memandang aneh gw…

Parahnya, dia ga berhenti mandang gw sampe gw nyampe ketoilet dan masuk.

“Pohon jati, apa yang harus aku lakukan? Aku sudah membuat malu diriku sendiri! Aku tak punya muka lewat di depannya lagi,” curhat gw dramatis ke Pohon jati.
“Lewat biasa ja. Ga usah liat mukanya,” kata Pohon jati ngasih saran.

Lalu, gw lewat didepan dia. Sesuai prediksi dia ngeliatin gw lagi. Gw langsung sibuk ‘ngobrol’ ma pohon jati ttg sesuatu yang ga penting.

Gw cepet-cepet masuk kelas dan memikirkan rencana supaya dia terkena amnesia.
Gw berharap penyakit ini bisa sembuh dan hilang. Ke-STAY COOL-an diri harus diusahakann lagi mulai dari sekarang…

Friday, 7 November 2008

SHUNKASHUUTOU part 2

Author: Reila Arashi

Title: Shunkashuutou

“Coba lihat,” Hiroto memperlihatkan selebaran berwarna coklat yang agak kusut.

Saga, Tora, Shou, dan Nao berkonsentrasi untuk membacanya.

“Kita harus ikut!” Celetuk Shou.

“Tentu saja, ini adalah event BESAR! Festival band sekolah,” Seru Hiroto bersemangat.

“Baiklah! Kalau begitu mulai sekarang kita harus sering berlatih. Jangan sampai membuat malu band kita yang sedang naik daun ini,” kata Tora.

“YOSH!!!”

“Ngomong-ngomong kalau jam-jam sekarang Onpu studio memberi diskon 50% lho,” Gumam Saga yang mengantuk.

“Benarkah?!”

Yap.”

“kalau begitu kita kesana sekarang. Latihan!” kata Hiroto sambil berdiri. Begitu juga yang lain, kecuali Nao.

“Tunggu dulu,” Sergah Nao.

Ada apa Nao?” Tanya Shou heran.

“Pergi sekarang berarti kita bolos?”

“Benar sekali,” Jawab Hiroto tampak tak perduli.

“Tidak. Aku tidak mau membolos. Lagipula pelajaran pertama belum dimulai,” Tolak Nao galak.

Hiroto tampak sebal. “Kau ini! Membolos sekali ini saja kenapa sih?”

“Huh! Bolos sekali bisa mempengaruhi nilaiku,” Nao tak mau kalah.

Hiroto juga tak mau kalah dan bersiap membalas kata-kata Nao. Namun Tora langsung memotong. “Berisik! Kita ‘izin’ saja. Bilang saja mau pergi ke acara pernikahan tante Saga. Bagaimana?”

Saga menatap sinis Tora. “Tanteku?”

“Kau pikir sensei mau menerima alasan seperti itu? Dan mempercayai kita? Terutama kalian yang imejnya sudah terlanjur buruk dimata sensei?” Tanya Nao kesal.

“Jangan bicara begitu Nao. Yah kalau soal itu sih, kita minta tolong pada dia saja,” kata Tora tersenyum.

***

Pelajaran pertama sudah mau dimulai, tapi Alice Nine tidak terlihat. Mereka dimana ya? Saga mana ya?

Apa mereka mau membolos?

“Hey,” panggil seseorang. Aku berbalik. Rupanya Tora. Dibelakangnya berdiri Alice Nine yg lain. Kenapa Nao bermuka kusut begitu?

Ada apa?” Tanyaku heran. Tumben mereka ada urusan denganku.

“Kami mau minta tolong. Ehm, kami mau izin pergi ke pernikahan tante Saga. Tolong katakan itu pada sensei ya,” Pinta Tora.

“Kenapa harus aku yang mengatakannya?” Tanyaku lagi. Kumohon Saga jangan pandangi aku terus…

“Yah, kau kan ketua kelas. Lagipula kalau kami yang bilang, sensei tidak akan percaya. Tolonglah kami ketua kelas,” Tora memohon dengan pandangan memelas. Aku jadi tidak tega…

“Baiklah,” Kataku akhirnya. Mereka bersorak senang.

“Kau baik sekali!”

“Ayo pergi! Nanti sensei datang.”

“Shou mau kemana?” Tanya seorang gadis. Dia Hotaru, anak kelas 2A. Pacar Shou. Mereka sering bertengkar. Tapi mesra sekali. Perpaduan yang aneh.

Shou tampak kaget. “Anu, aku mau ke pernikahan tante Saga.”

“Apa kau akan kembali untuk makan siang?” Tanya Hotaru khawatir.

“Tidak. Aku tidak akan kembali sampai jam sekolah berakhir. Aku kembali besok. Waktu sekolah mulai lagi,” jawab Shou ketar ketir.

Hotaru medadak jadi kesal. “Padahal aku sudah membuat makan siang untuk kau! Shou jahat!” Hotaru berlari keluar. Shou berteriak memanggilnya.

“Hota! Dengar dulu penjelasanku! Kau jangan marah dulu!”

“Hey Hotaru san! Makan siangnya buatku saja!” seru Hiroto dan langsung mendapat jitakan oleh Shou.

“Dia marah lagi,” Kata Shou bingung.

“Sudahlah, nanti juga baik lagi. Ayo pergi,” Ajak Tora. Shou menurut dan mengambil tasnya dengan tidak bersemangat.

Mereka pergi. Mataku terus mengikuti mereka, lebih tepatnya Saga, sampai menghilang dari pintu. Dan… Saga mendadak menatapku balik. Aku langsung menunduk! Ya tuhan! Setelah beberapa menit, aku memberanikan diri untuk mengangkat wajahku. Mereka sudah tidak ada.

***

Keeseokan harinya disekolah,

“Hota, kau jangan marah lagi ya? Aku kemarin memang harus benar-benar pergi. Kau harus mengerti,” bujuk Shou dengan pandangan mata yang amat sangat menyesal. Hotaru luluh. Tapi tak mengatakan apa-apa.

“Hota, katakanlah sesuatu! Jangan membuatku semakin merasa bersalah,”

“Aku sudah membuat makan siang. Kau harus memakannya,” Kata Hotaru dengan muka memerah. Shou senang sekali.

“Tentu saja!”

Tampaknya mereka sudah berbaikan. Baguslah. Aku memandang berkeliling. Saga sedang melamun. Apa yang sedang dipikirkannya ya? Yah Saga, kau benar-benar tampan. WHOA! Lagi-lagi aku tertangkap basah oleh Saga. Dia menatapku balik. Aku langsung memalingkan wajah ke arah Hiroto yang sedang makan dengan lahap.

“Kenapa memandangiku? Kau mau?” Hiroto menawariku makan. Aku menggeleng. Aku jadi sangat tegang. Apa Saga masih melihatiku? Akh! aku ini bodoh. Bisa ketahuan begitu.

“Ehm,” Sensei mendadak masuk kekelas. Kelas mendadak menjadi hening.

“Murai Naoyuki , Kohara Kazamasa, Sakamoto Takashi, Amano Shinji, Ogata Hiroto, kalian berlima harap ke kantor guru sekarang. Ada yang ingin kubicarakan dengan kalian,” perintah sensei dingin. Alice Nine…

***

TO BE CONTINUE

Akhirnya jadi juga part 2! Setelah sibuk dan otak buntu, akhirnya! Yah, sorry bagi yang membaca ini pic. Gomen, kalo jelek. Dibikin ditengah pressure-pressure ma banyak hal deh yg menyita waktu. Part 3 nyusul. Gw juga males bikin panjang- panjang. Gw cepet2 supaya tamat.